Ketua Prodi BKPI, dosen dan empat orang mahasiswa pembantu penelitian, melakukan FGD dengan tema “Literasi Media Sosial dan Karakter Religius Generasi Milenial: Studi pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Se-Indonesia”, di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang, pada tanggal 26 Juni 2021. Rombongan diterima oleh WD Fakultas Ilmu budaya, dan melakukan kegiatan FGD bersama 6 orang dosen dari berbagai fakultas seperti FISP, Fakultas Teknologi Pertanian, Fajultas Ekonomi, Teknik, dan Keperawatan serta dari Jurusan Sastra Jepang. Dosen yang menjadi peserta FGD menanggapi stigma masyarakat bahwa mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum lebih religius dibandingkan mahasiswa di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri. Peserta dosen dari Fakultas Teknologi mengatakan “Membahas tingkat religius mahasiswa itu relatif, tergantung lingkungan, didikan keluarga, dan teman. Mungkin saja mahasiswa PTKIN menganggap sepele dengan dosa yang diperbuat karena sudah banyak ilmu agama yang diberikan sedangkan yang di PTU lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan karena takut dosa.” Selain itu peserta lain dosen dari Fakultas Keperawatan mengemukakan “Faktor harapan masyarakat atau persepsi masyarakat mengenai PTU dan PTKIN, berbeda. Masyarakat berharap lebih tinggi dari aspek religiusitas pada mahasiswa yang berkuliah di PTKIN dibandingkan dengan PTU, sehingga jika mahasiswa PTKIN berperilaku amoral lebih kelihatan dan viral jika dibandingkan dengan mahasiswa PTU yang berperilaku .”
Menurut peserta FGD lainnya, Mahasiswa PTU lebih haus ilmu keagamaan karena tidak terlalu banyak mempelajari tentang agama di bangku perkuliahan. Bahkan peserta dari dari Fakultas Teknik menyatakan “Mahasiswa kami memiliki sebuah organisasi yang bergerak khusus di bidang keagamaan mereka memiliki kriteria tertentu untuk bisa bergabung dalam organisasi tersebut dan mereka juga menjadikan diri mereka lebih eksklusif agar bisa menjadi sumber ilmu atau sumber pengetahuan bagi teman-teman yang bertanya.”
Diskusi dinamis dari peserta FGD menganalisis fenomena bahwa Ilmu sains sangat berkaitan dengan keagamaan dan mahasiswa di ilmu eksakta lebih banyak aktivis keagamaan. Mahasiswa merasa takjub karena dalam Al-Qur’an berpengaruh terhadap sains yang dipelajari dan dijadikan pedoman. Kalau mahasiswa PTU membuktikan teori dengan Al-Qur’an sehingga jiwanya ke agama sedangkan mahasiswa PTKIN hanya sekedar mempelajari tanpa jiwa. Mahasiswa PTU beranggapan bahwa ilmu umum saja tidak cukup sehingga mereka membutuhkan ilmu agama untuk melengkapinya.”
Mahasiswa BKPI FTK UIN Suska Riau yang terlibat dalam FGD mendapatkan pengalaman berharga mengikuti kegiatan akademik yang luar biasa tersebut. Mereka bangga bisa sampai di Universitas Andalas dan bertemu dengan dosen hebat dari berbagai fakultas tersebut. Selain itu, dari pertemuan FGD juga disepakati komunikasi intens di grup WhatsApp dan rencana menulis artikel kolaboratif serta pembahasan tema menarik seputar penelitian tersebut dalam format kegiatan berbeda seperti broadcast di youtube dan lainnya.