Pengabdian Kolaborasi ( Public Servis Internasional ) Dengan UPM di Desa Muara Takus

Kampar, 14 Februari 2023 – Sesuai Surat Tugas Dekan No. Un.04/F.II/KP.02.3/2248/2023 tanggal 08 Februari 2022 untuk mengikuti Kegiatan Studi Pendahuluan Riset dan Pengabdian Kolaboratif Internasional Bersama Tim Universiti Putra Malaysia (UPM) di XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Melalui kegiatan ini diharapkan terbentuknya program kerja sama Pengabdian Kolaboratif Internasional antara Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim Riau dengan pihak Universiti Putra Malaysia (UPM).
Secara umum Pelaksanaan Kegiatan Studi Pendahuluan Riset dan Pengabdian Kolaboratif Internasional Bersama Tim Universiti Putra Malaysia (UPM) di XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar diawali rombongan berangkat dari kota Pekanbaru pada pukul 08.30 Wib menuju ke kantor kepala desa dan tempat pengembangan UMKM ikan patin dari proses hulu (pembibitan) sampai ke proses hilir (produk akhir) di Desa wisata Koto Mesjid atau yang lebih dikenal Kampung Patin terletak, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.. Produk olahan ikan patin yang paling terkenal yaitu, ikan salai patin, makanan kemasan yang berbahan utama patin dan pembibitan ikan patin.
Setelah jam 13.00 Wib rombongan terus menuju Candi Muara Takus merupakan peninggalan peradaban Buddha dari masa kerajaan Sriwijaya. Bangunan ini terletak di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Candi Muara Takus memiliki keunikan, Bahan bangunan Candi terdiri dari batu pasir, batu sungai, dan batu bata. Sebagian besar bangunan candi terdiri dari batu bata. Bangunan utama di kompleks ini adalah sebuah stupa yang besar, berbentuk menara yang sebagian besar terbuat dari batu bata dan sebagian kecil batu pasir kuning. Di dalam situs Candi Muara Takus ini terdapat bangunan candi yang disebut dengan Candi Tua, Candi Bungsu, Stupa Mahligai serta Palangka. Selain bangunan tersebut di dalam komplek candi ini ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Sementara di luar situs ini terdapat pula bangunan-bangunan (bekas) yang terbuat dari batu bata, yang belum dapat dipastikan jenis bangunannya. Candi Mahligai atau Stupa Mahligai, merupakan bangunan candi yang dianggap paling utuh. Bangunan ini terbagi atas tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap. Stupa ini memiliki fondasi berdenah persegi panjang dan berukuran 9,44 m x 10,6 m, serta memiliki 28 sisi yang mengelilingi alas candi dengan pintu masuk berada di sebelah Selatan. dahulu bagian puncak menara terdapat batu dengan lukisan daun oval dan relief-relief sekelilingnya. Bangunan ini diduga mengalami dua tahap pembangunan. Dugaan ini didasarkan pada kenyataan bahwa di dalam kaki bangunan yang sekarang terdapat profil kaki bangunan lama sebelum bangunan diperbesar. Kunjungan ini juga memberikan manfaat atas minatnya pihak Universiti Putra Malaysia untuk terlibat secara akademik untuk mengembangkan potensi wisata dan bisnis pendukung dari adanya candi ini.
Akhirnya pada jam 17.00 Wib rombongan Kembali ke kota pekanbaru.

(Uswatun Hasanah)

About uswatun hasanah

Check Also

Bakti Konseling Masyarakat Layanan informasi pada anak

Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam mengadakan kegiatan  Bakti Konzeling Masyarakat (BAKOMAS) Layanan Informasi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *