Pada hari Kamis, 13 November 2025 Mahasiswa/i Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau mengadakan kegiatan Kunjugan ke Prodi BK, Labor & Layanan BK UIN Mahmud Yunus Batusangkar Sekaligus, sekaligus mengikuti Kuliah Umum. Kegiatan ini diadakan secara offline yang bertempat di Lokasi Auditorium Kampus II UIN Mahmud Yunus Batusangkar mulai dari pukul 08.00 s/d selesai.
Kegiatan Kunjugan Prodi BKPI UIN Suska Riau Ke Prodi BK, Labor & Layanan BK UIN Mahmud Yunus Batusangkar Sekaligus Kuliah Umum ini ditujukan kepada Mahasiswa/i semester 5 Program Studi Bimbingan dan konseling Pendidikan Islam yang terdiri dari tiga kelas, yaitu Kelas 5 A, 5 B dan 5 C dengan total jumlah 95 orang Mahasiswa/i. Pada kegiatan ini juga para Mahasiswa/i dibimbing oleh tujuh dosen yang sangat luar biasa Prof. Dr. Amirah Diniaty, M.Pd., Kons., Dr. Tohirin, M.Pd., Suci Habibah, M.Pd., Hasgimianti, M.Pd, Kons., Nurhafiza, M.Pd., Sindi Ayudia Pama, M.Pd., Aidia Rasyid, S.Pd.I, M.Psi.

Kegiatan ini dibuka dengan Tari Pasambahan sebagai bentuk penghormatan kepada tamu dan peserta. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ketua Pelaksana, Muhammad Taufik. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua HMPS BK UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Arrijal Aziz, kemudian dilanjutkan oleh Ketua Prodi Bimbingan Konseling UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Dr. Dasril, S.Ag., M.Pd. Selanjutnya, kata sambutan juga disampaikan oleh Dekan UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Dr. H. Ridwal Trisoni, S.Ag., M.A. yang menegaskan pentingnya kolaborasi akademik antar perguruan tinggi dalam memperkuat kualitas pendidikan konseling Islam. Terakhir, kata sambutan dari Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling UIN SUSKA Riau, Suci Habibah, M.Pd. yang sekaligus membuka rangkaian acara utama hari ini. Pada sesi tersebut juga dilakukan penyerahan cendera mata dari UIN Suska Riau untuk UIN Mahmud Yunus Batusangkar sebagai simbol kerja sama dan penguatan hubungan kelembagaan.



Adapun kuliah umum hari ini dipandu oleh Ibu Ira Oktarini, M.Pd. selaku moderator, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh bapak Dr. Tohirin, M.Pd . yang mengangkat tema “Konseling dalam Kisah-Kisah Islami”.
Bapak Tohirin menegaskan bahwa sumber ajaran Islam bukan hanya berasal dari Al-Qur’an, hadis, ijmak, dan qiyas, tetapi juga dari kisah-kisah Islami yang mengandung nilai pendidikan, moral, dan spiritual. Al-Qur’an sendiri memuat beragam kisah: kisah para nabi, rasul, sahabat, hingga peristiwa-peristiwa penting pada masa kenabian yang dapat dijadikan pedoman dalam memahami perilaku manusia dan proses bimbingan.
Materi kuliah umum mencakup penjelasan tentang makna kisah kisah Islami yang merupakan narasi edukatif dalam Al-Qur’an, hadis, maupun riwayat tokoh-tokoh teladan yang sarat dengan hikmah. Beliau memberikan beberapa contoh kisah, seperti kisah Qiyas Pendosa, Qiyas Pemuda Miskin, dan Qiyas Saklabah, yang menggambarkan dinamika perilaku manusia, proses bertaubat, serta nilai-nilai ketaatan dan tanggung jawab. Narasumber juga menguraikan bagaimana kisah-kisah tersebut dapat dijadikan dasar dalam memahami prinsip konseling Islami.
Beliau juga memaparkan hakikat konseling sebagai pertemuan tatap muka antara konselor dan konseli untuk memecahkan masalah melalui pertimbangan bersama, namun keputusan tetap berada di tangan klien. Dalam penjelasannya, terdapat indikator penting konseling yang dapat digunakan untuk menilai unsur konseling dalam kisah Islami, yaitu:
- Adanya pertemuan
- Adanya konselor dan konseli
- Adanya proses pemecahan masalah
- Adanya pertimbangan bersama
- Keputusan diambil oleh klien secara sadar.
Materi yang disampaikan bapak Tohirin menekankan bahwa kisah-kisah Islami bukan sekadar cerita, tetapi sarana pendidikan moral yang mencerminkan proses konseling secara alami. Kisah-kisah tersebut memberikan gambaran nyata tentang dinamika manusia, proses introspeksi, perubahan perilaku, hingga pengambilan keputusan. Melalui indikator konseling yang dipaparkan, peserta dapat memahami bahwa nilai-nilai konseling Islami telah lama tertanam dalam tradisi naratif Islam. Dengan demikian, konseling Islami dapat diimplementasikan secara lebih relevan, humanis, dan berbasis nilai spiritual.
Setelah pemateri, Bapak Dr. Tohirin, M.Pd., selesai menyampaikan materi dan sesi penyampaian wawasan mengenai konseling dalam kisah-kisah Islami berakhir, kegiatan dilanjutkan dengan Kunjungan Labor. Kunjungan ini dilaksanakan di Kampus 1, sebagai bagian dari rangkaian agenda untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa terkait fasilitas dan praktik laboratorium konseling. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat melihat secara langsung ruang-ruang layanan, sarana praktik, serta gambaran pelaksanaan layanan konseling di lingkungan akademik. Kunjungan labor ini menjadi momen penting untuk memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai implementasi konseling secara nyata.
