Laboratorium Bimbingan dan Konseling Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sultan Syarif Kasim Riau menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Mahasiswa dengan tema “Penggunaan Art Therapy untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa”. Kegiatan ini ditujukan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi semester 1, 3, dan 5 sebagai upaya penguatan keterampilan pengelolaan diri dalam konteks akademik.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Oktober 2025 ini merupakan bagian dari agenda rutin Labor BK FTK dalam mendukung pengembangan karakter mahasiswa yang sehat secara psikologis dan produktif dalam studi. Melalui pendekatan konseling dan terapi berbasis seni, kegiatan ini diharapkan mampu membantu mahasiswa mengatasi kebiasaan menunda pekerjaan akademik (academic procrastination) yang kerap menghambat pencapaian prestasi optimal.
Acara dibuka dengan sambutan dari pihak penyelenggara yang menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dalam pembentukan kepribadian mahasiswa. Penyelenggara menegaskan bahwa mahasiswa tidak hanya dituntut unggul secara akademik, tetapi juga perlu memiliki kemampuan regulasi diri, manajemen waktu, serta kesadaran emosional untuk menghadapi tekanan akademik secara positif.
Sesi pertama diisi oleh Raja Rahima MRA, M.Pd., Kons, selaku dosen sekaligus Kepala Laboratorium BK FTK UIN Suska Riau. Dalam materinya yang bertajuk “Prokrastinasi Akademik Mahasiswa”, beliau menjelaskan secara mendalam tentang fenomena prokrastinasi yang banyak terjadi di kalangan mahasiswa. Ia memaparkan berbagai bentuk perilaku penundaan akademik, faktor penyebab internal maupun eksternal, serta dampaknya terhadap produktivitas dan kesehatan mental mahasiswa.
Raja Rahima menegaskan bahwa prokrastinasi bukan sekadar persoalan manajemen waktu, tetapi berakar pada aspek psikologis seperti kecemasan terhadap kegagalan, perfeksionisme, dan rendahnya motivasi intrinsik. Dalam paparannya, ia juga mengajak peserta untuk melakukan refleksi diri mengenai kebiasaan belajar dan strategi pengelolaan tugas agar dapat lebih disiplin, fokus, dan konsisten dalam mencapai tujuan akademik.
Memasuki sesi kedua, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Nur’Aini Safitri, M.Pd., Kons, yang membawakan topik “Teknik Art Therapy untuk Prokrastinasi Akademik Mahasiswa”. Pada sesi ini, narasumber memberikan pengantar mengenai konsep dasar art therapy sebagai media ekspresif untuk menyalurkan emosi, menurunkan stres, dan meningkatkan kesadaran diri mahasiswa terhadap pola pikir serta perilaku mereka dalam belajar.
Mahasiswa kemudian diminta menyiapkan alat sederhana seperti buku gambar dan krayon untuk mengikuti kegiatan menggambar dengan tema “Harapan dan Cita-Cita di Masa Depan”. Proses ini bertujuan menstimulasi imajinasi positif dan memberikan ruang reflektif bagi mahasiswa untuk mengekspresikan motivasi akademik dan tujuan hidup melalui karya visual. Setelah sesi menggambar, masing-masing peserta diberikan kesempatan untuk menginterpretasikan dan merefleksikan makna gambar yang dihasilkan.
Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif dan penuh antusiasme. Mahasiswa tampak menikmati proses kreatif tersebut dan merasa lebih rileks serta termotivasi untuk memperbaiki pola belajar mereka. Narasumber menegaskan bahwa art therapy bukan hanya sarana estetika, tetapi juga bentuk terapi psikologis yang efektif dalam membantu mahasiswa memahami diri dan mengatasi hambatan emosional yang memicu perilaku menunda.
Sebagai penutup, seluruh peserta bersama kedua narasumber melakukan sesi foto bersama sambil memperlihatkan hasil karya gambar masing-masing. Momen ini menjadi simbol refleksi diri dan komitmen mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih produktif, kreatif, dan berorientasi pada pencapaian akademik yang lebih baik di masa mendatang.
