Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim Riau, kembali menegaskan eksistensinya di tingkat internasional melalui kegiatan The 2nd International Seminar of Islamic Counseling and Education Series (ISICES). Kegiatan berskala internasional yang diadakan pada hari Sabtu, 6 September 2025 ini menjadi ruang strategis bagi Prodi BKPI untuk memperkuat brand identity sebagai program studi yang unggul, visioner, dan berdaya saing global di bidang Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam.

Dalam forum ilmiah ini, Ketua Prodi BKPI, Suci Habibah, M.Pd., tampil mewakili program studi untuk memperkenalkan profil BKPI secara komprehensif kepada para peserta seminar. Presentasi yang disampaikan mencakup visi, keunggulan akademik, fasilitas pembelajaran, serta sumber daya dosen yang kompeten dan berpengalaman di bidang konseling Islam dan pendidikan. Melalui pemaparan tersebut, citra Prodi BKPI sebagai pusat pengembangan keilmuan yang progresif dan adaptif terhadap perkembangan zaman semakin menguat di ranah internasional.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi dan praktisi pendidikan, di antaranya Guru Bimbingan dan Konseling dari Malaysia, dosen Universitas Riau (UNRI), serta Guru BK dari berbagai sekolah di Provinsi Riau. Keberagaman peserta tersebut menjadi momentum penting bagi Prodi BKPI untuk memperluas jejaring akademik lintas negara, sekaligus memperkenalkan kekhasan pendekatan konseling berbasis nilai-nilai Islam yang menjadi identitas keilmuan program studi ini.

Dalam paparannya, Kaprodi BKPI, Suci Habibah, M.Pd., menjelaskan bahwa visi Prodi BKPI adalah “Mengembangkan Keilmuan Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam yang Gemilang dan Terbilang Berbasis Praktik Baik, Terintegrasi dengan Teknologi dan Seni dalam Mendukung Perkembangan Inklusi Sosial.” Visi tersebut menjadi dasar pengembangan seluruh kegiatan akademik dan kemahasiswaan BKPI yang mengedepankan integrasi keilmuan, teknologi, dan nilai-nilai Islam yang humanis.
Lebih lanjut, branding BKPI pada kegiatan internasional ini tidak hanya berfokus pada pengenalan identitas program studi, tetapi juga pada peneguhan nilai-nilai unggul yang menjadi landasan kurikulum, seperti kompetensi konselor Islam, profesionalisme, serta sensitivitas sosial terhadap keberagaman budaya dan inklusi. Upaya ini menjadi cerminan nyata bahwa BKPI berkomitmen melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara moral dan sosial.
Selain mempresentasikan profil akademik, Prodi BKPI juga memperkenalkan berbagai fasilitas pendukung pembelajaran, seperti laboratorium konseling, ruang microteaching, dan klinik konseling mahasiswa. Inovasi pada sarana dan prasarana tersebut menunjukkan komitmen BKPI dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan aplikatif, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi profesionalnya secara optimal sesuai tuntutan dunia pendidikan Islam modern.
Melalui kegiatan ISICES ini, Prodi BKPI tidak hanya memperkuat branding di tingkat internasional, tetapi juga membangun jembatan kolaborasi global antara akademisi dan praktisi konseling Islam. Forum ini membuka peluang kerjasama riset, pertukaran pengetahuan, serta program joint seminar antara lembaga pendidikan tinggi di Indonesia dan Malaysia. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan fakultas untuk meningkatkan daya saing global melalui jejaring kemitraan internasional.
Secara keseluruhan, kehadiran Prodi BKPI dalam The 2nd ISICES menjadi representasi nyata dari visi besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau dalam membangun reputasi akademik berkelas dunia. Branding yang dibangun melalui forum ilmiah internasional ini menjadi langkah strategis untuk memperluas pengaruh keilmuan Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, serta mengokohkan posisi UIN Suska Riau sebagai perguruan tinggi Islam yang unggul, inklusif, dan berdaya saing global.