Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Provinsi Riau sukses menyelenggarakan agenda penting berupa pelantikan pengurus dan rapat kerja (Raker) masa bakti 2025–2029 pada Rabu, 30 Juli 2025 di Grand Tjokro Hotel Pekanbaru. Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat peran profesi bimbingan dan konseling di daerah, sekaligus memperluas jejaring kerja sama antar pemangku kepentingan pendidikan dan layanan konseling di Provinsi Riau.
Pelantikan pengurus daerah ABKIN Provinsi Riau 2025–2029 dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Besar ABKIN Nomor: 003/SK/PB ABKIN/IV/2025 tertanggal 17 April 2025. Pada kesempatan ini, sejumlah dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim Riau dipercaya mengemban amanah penting dalam kepengurusan. Kehadiran para dosen tersebut menjadi cerminan kontribusi nyata kalangan akademisi dalam mengembangkan profesi bimbingan dan konseling di tingkat daerah.
Dalam struktur Dewan Pembina, posisi Sekretaris Dewan Pembina diamanahkan kepada Prof. Dr. Amirah Diniaty, M.Pd., Kons. Sementara itu, jajaran anggota Dewan Pembina terdiri dari para akademisi terkemuka: Dr. H. Tohirin, M.Pd., Dr. Hj. Riswani, M.Ed., Dr. H. Muslim Afandi, M.Pd., Dr. Hj. Fitra Herlinda, M.A., Dr. Hj. Daceu Berlian Purnama Sari, M.Si., dan Dra. Hj. Suhertina, M.Pd. Para tokoh tersebut diharapkan mampu memberikan arahan strategis serta menjaga marwah organisasi selama periode kepengurusan.
Pada struktur Pengurus Harian, posisi Ketua Pengurus Harian dipercayakan kepada Dr. Mhd Subhan, S.Pd., M.Ed., CHt., sedangkan posisi Bendahara II diemban oleh Sindi Ayundia Pama, S.Pd., M.Pd. Kepemimpinan kedua figur tersebut akan memegang peran sentral dalam mengoordinasikan seluruh agenda kerja ABKIN Provinsi Riau secara efektif dan terarah, sehingga mampu mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis organisasi.
Pada bidang keilmuan dan profesi, Raja Rahimah RA, M.Pd., Kons. dipercaya menjadi Ketua Departemen, didukung oleh para anggota yang terdiri dari Nur Aini Safitri, M.Pd., Kons., Hasgimianti, M.Pd., Kons., dan Suci Habibah, S.Pd., M.Pd. Bidang ini memiliki mandat penting untuk meningkatkan kompetensi keilmuan serta profesionalisme anggota ABKIN, melalui program pelatihan, seminar, workshop, dan pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan lapangan.
Di sisi lain, pada Bidang Karya Ilmiah dan Publikasi, Nurhafiza, S.Pd., M.Pd. berperan aktif sebagai anggota yang akan mendorong peningkatan publikasi ilmiah serta penyebaran praktik baik (best practices) dalam layanan bimbingan dan konseling. Peran ini menjadi sangat penting mengingat literasi ilmiah dan publikasi merupakan salah satu indikator kemajuan profesi di era digital.
Usai prosesi pelantikan, kegiatan berlanjut dengan agenda kedua, yakni Rapat Kerja (Raker) ABKIN Provinsi Riau 2025–2029. Raker ini menjadi forum strategis bagi para pengurus untuk merumuskan program kerja yang terukur, berorientasi luaran (output), dan berfokus pada pencapaian dampak (outcome). Setiap bidang kerja menyampaikan rancangan program yang meliputi penguatan keilmuan dan profesi, advokasi, penjaminan mutu, kemitraan kelembagaan, hingga publikasi dan literasi bimbingan dan konseling.
Salah satu program yang disepakati dalam Raker adalah penyelenggaraan pelatihan dan workshop kompetensi bimbingan dan konseling secara berkala setiap semester. Selain itu, pengurus juga merencanakan pengembangan modul praktik baik berbasis kebutuhan satuan pendidikan, penerbitan jurnal ABKIN, serta penguatan kerja sama dengan perguruan tinggi dan organisasi profesi sejenis di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan tersusunnya program kerja yang komprehensif, pelantikan dan Raker ABKIN Provinsi Riau 2025–2029 diharapkan menjadi titik tolak bagi penguatan peran profesi bimbingan dan konseling di Provinsi Riau. Keterlibatan para dosen BKPI UIN Suska Riau dalam kepengurusan menjadi bukti nyata kontribusi akademisi dalam memajukan layanan konseling yang profesional, berbasis keilmuan, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
