Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Provinsi Riau telah sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Menguatkan Peranan Bimbingan dan Konseling dengan 7 Jurus Bimbingan dan Konseling Hebat untuk Mewujudkan Generasi Emas Bermarwah” pada hari Rabu, 30 Juli 2025, bertempat di Grand Tjokro Hotel Pekanbaru. Kegiatan ini menjadi ajang strategis dalam menyatukan pandangan dan strategi penguatan peran guru BK dalam mendampingi generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.
Seminar nasional ini menghadirkan lima narasumber yang memiliki kompetensi tinggi di bidang bimbingan dan konseling, dua di antaranya merupakan dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Keterlibatan kedua tokoh ini tidak hanya mencerminkan eksistensi intelektual Prodi BKPI dalam level nasional, tetapi juga memperkuat sinergi antara keilmuan kampus dengan praktik pendidikan di lapangan.

Narasumber pertama, ibu Prof. Dr. Amirah Diniaty, M.Pd., Kons., Guru Besar Bimbingan dan Konseling dari UIN Suska Riau, memaparkan gagasan besar mengenai pentingnya membangun resiliensi siswa sebagai bentuk daya lenting untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Dalam paparannya, ibu Prof. Amirah menekankan bahwa guru BK perlu menjadi mentor yang empatik, tangguh, dan adaptif dalam menciptakan ruang aman bagi pertumbuhan siswa secara holistik.

Lebih lanjut, ibu Prof. Amirah menjelaskan bahwa guru BK memegang peran krusial dalam mendampingi siswa tidak hanya saat menghadapi masalah, tetapi juga dalam proses pengembangan karakter, pengelolaan emosi, serta pembentukan pola pikir bertumbuh (growth mindset). Pendekatan humanistik yang menyeluruh dinilai sangat penting dalam menumbuhkan generasi yang sehat mental, tangguh, dan produktif sebagai syarat mutlak menuju puncak bonus demografi Indonesia tahun 2045.

Dalam sambutannya, ibu Prof. Amirah turut mengutip data Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2024 yang menunjukkan bahwa 34,9% remaja mengalami masalah kesehatan mental. Fakta ini menguatkan urgensi pembentukan resiliensi siswa dan penguatan kompetensi guru BK sebagai agen strategis dalam pendidikan karakter dan pendampingan psikososial di lingkungan sekolah.
Sementara itu, dosen kedua dari Prodi BKPI UIN Suska Riau, yakni bapak Dr. M. Subhan, M.Ed., Ph.D., hadir sebagai fasilitator nasional yang mempresentasikan konsep “7 Jurus BK Hebat”. Konsep ini disusun sebagai strategi konkret bagi guru BK untuk membimbing siswa menjadi pribadi tangguh melalui pembiasaan pola pikir bertumbuh, penerapan umpan balik konstruktif, penciptaan lingkungan yang mendukung, serta pemberdayaan siswa dalam menghadapi kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.

Sesi tanya jawab selepas narasumber mempresentasikan materinya berlangsung interaktif dan reflektif. Para peserta memberikan respons positif terhadap penyampaian materi yang mendalam dan solutif. Seminar ini diharapkan menjadi tonggak penguatan komunitas profesional Bimbingan dan Konseling di Riau dalam mendukung terciptanya generasi emas Indonesia 2045 yang sehat mental, berkarakter kuat, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Kontribusi ilmiah dari kedua dosen Prodi BKPI ini menjadi bukti nyata bahwa UIN Sultan Syarif Kasim Riau, melalui Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, terus berkomitmen memperkuat posisi akademiknya dalam pengembangan profesi guru BK di Indonesia. Kehadiran 2 narasumber ini dalam forum nasional tidak hanya meningkatkan reputasi institusi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi praktisi dan akademisi untuk bersama-sama membangun ekosistem pendidikan yang berpihak pada pertumbuhan karakter siswa.
Dengan demikian, Seminar Nasional ABKIN Riau 2025 telah menjadi ruang dialog dan refleksi kolektif dalam memformulasikan peran baru guru BK sebagai mitra strategis dalam pendidikan karakter. UIN Suska Riau melalui Prodi BKPI berperan aktif dalam kontribusi keilmuan ini, membuktikan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab intelektual dan moral dalam mewujudkan generasi emas yang tangguh, berkarakter, dan bermarwah